Usaha Meredam Laju Pergerakan

Ada ruang yang coba dilengkapi buku Memata-matai Kaum Pergerakan perihal respon pemerintah Hindia Belanda terhadap kebangkitan nasional. Respon ini tercermin dari keputusan untuk membentuk suatu badan intelejen guna meredam laju gerakan radikal.

Pemerintah punya kecenderungan memperkuat keamanan kawasan Hindia Belanda setelah kehidupan politik di tanah jajahan ini menghangat. Organisasi atau kelompok yang vokal terhadap kondisi masyarakat Hindia Belanda bermunculan. Mereka punya ideologi beraga

Mangut Iwak P: Perkenalan dan Pembalasan Dendam

Ada yang tahu Steve Irwin? Sekadar pengantar, dia adalah orang yang memandu saya waktu masih kanak untuk mengenal berbagai macam hewan. Lewat sebuah acara kehidupan alam liar di Lativi, sosok Steve begitu lekat di benak saya. Kabar itu akhirnya saya dengar: Steve tewas setelah tercambuk ekor ikan pari ketika tengah mendekati makhluk laut itu.

Sedih bercampur kecewa. Waktu itu, saya sedang gemar-gemarnya menonton serial dokumenter Steve, mengagumi ketangguhannya saat bergulat dengan buaya, ular,

Arnold Mononutu, Pembuka Jaringan Internasional dari Perhimpunan Indonesia

Ekspresionline.com–Tahun 1925 adalah momen penting bagi Indonesische Vereeniging (IV) di tanah penjajah, Belanda. Di tahun itu, IV berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Sebelum Indonesische Vereeniging, nama organisasi ini adalah Indische Vereeniging. Pergantian nama makin menandai ihwal teradikalisasinya mereka dari semula klub sosial pemuda Hindia yang lunak pada Belanda menjadi organisasi yang progresif dan antikolonial.

PI mengambil beberapa langkah pascaperubahan nama itu, antar

Perihal “Memperebutkan” Wahyu | %

Ekspresionline.com–Ki Ageng Pemanahan begitu percaya diri mengenai ramalan bahwa keturunannya akan menjadi penguasa seluruh tanah Jawa. Maka, ia sangat agar Raja Pajang segera menyerahkan tanah Mataram kepadanya, seperti yang dijanjikan Raja Pajang dulu apabila berhasil menumpas Arya Penangsang.

Bertahun-tahun kemudian, ketika Mataram telah dibabat alas Senopati—putera Pemanahan—tumbuh makin perkasa dan sakti mandraguna. Suatu malam, sebuah bintang sebesar kelapa jatuh di atas ulu hatinya, semb

Militer dan Media di Indonesia

Ekspresionline.com–Militer dan media punya pertalian erat. Keduanya bisa lahir dari kondisi negara yang tidak menentu. Saat terjadi krisis politik, militer dituntut berperan mengatasi persoalan dalam negeri. Tidak hanya di lapangan, militer juga butuh strategi meraup dukungan dan legitimasi atas tindakan-tindakannya. Media yang dijalankan oleh militer tentu mengambil peran tersebut.

Di Indonesia, saya teringat kasus dan . Saat banyak media cetak diperintah untuk tidak terbit pasca peristiwa G30

Jatuh Bangun Mendirikan Sekolah Sarekat Islam

Ekspresionline.com—Surat yang disampaikan kepada residen pada 6 Juni 1921 itu dibubuhi tanda tangan ketua Sarekat Islam (SI) Semarang, Semaoen, dan sekretarisnya, Budisutjitro. Surat itu menyatakan, “Tanggal 21 Juni setengah delapan pagi akan dibuka sebuah sekolah SI yang akan memberi pelajaran dalam bahasa Belanda”, demikian ungkap Harry A. Poeze dalam bukunya Tan Malaka, Pergulatan Menuju Republik I .

Sesungguhnya surat itu adalah tindak lanjut atas usulan Semaoen dalam sebuah rapat anggota S

Menemukan Aidit dan Pram

Ribut-ribut tentang razia buku yang diduga komunis beberapa bulan lalu melahirkan satu persepsi: militer tak ramah pada buku. Ketidakramahan ini makin meyakinkan ketika diketahui tindakan razia buku di kota Kediri dan Padang menyalahi prosedur berdasarkan putusan MK tahun 2010 yang menyatakan penyitaan buku tidak boleh dilakukan tanpa proses peradilan terhadap isi buku. Jelas, merazia atau menyita buku secara sepihak ialah sebentuk mala administrasi dan menyelingkuhi Undang-Undang Dasar 1945.

D

Heboh Sastra 1968: Bagaimana H.B. Jassin Mengajarkan Apresiasi Karya Sastra?

Baru-baru ini, seluruh anggota pers mahasiswa Suara USU dipecat oleh Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Runtung Sitepu. Pemuatan cerita pendek (cerpen) berjudul “Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya” karya Yael Stefani Sinaga di media milik mereka menjadi penyebabnya. Isinya dianggap mengandung kampanye LGBT dan memuat konten pornografi, meskipun hanya menceritakan pengalaman diskriminatif seseorang dengan orientasi seksual berbeda.

Lebih dari 50 tahun lalu, juga gara-gara ce

Kebodohan yang Menelan Eropa

“One day the great European War will come out of some damned foolish thing in the Balkans.”

Ucapan mashyur itu meluncur dari mulut kanselir pertama Prussia. Ramalan Bismarck terbukti, dua puluh empat tahun kemudian, Perang Balkan 1 pecah. Pada 7 Oktober 1912, Montenegro, negara paling mungil di antara negara-negara aliansi dalam Liga Balkan, menyerang secara mendadak Podgorica.

Podgorica yang saat ini merupakan ibukota Montenegro masih berada di bawah kekuasaan Ottoman ketika serangan Oktober